إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ. أَمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ اللَّهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,
Marilah kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dengan sepenuh hati. Takwa adalah bekal utama dalam hidup ini, dan dari ketakwaan itulah kita memperoleh keberkahan, termasuk dalam urusan rezeki.
Pada khutbah kali ini, khatib ingin mengajak kita semua merenungi satu tema yang sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari, yaitu luasnya rezeki dari Allah SWT. Banyak dari kita mengira bahwa rezeki hanya soal harta, padahal Allah memberikan rezeki dalam banyak bentuk yang mungkin luput dari penglihatan kita.
Contents
Memahami Makna Luasnya Rezeki

Saudaraku yang dimuliakan Allah,
Ketika kita membicarakan tentang rezeki, sebagian besar orang langsung memikirkan uang, kekayaan, atau pekerjaan. Padahal, Allah SWT telah menjelaskan dalam Al-Qur’an bahwa rezeki-Nya sangat luas dan mencakup banyak hal. Dalam QS. Hud ayat 6, Allah berfirman:
وَمَا مِن دَابَّةٍ فِي ٱلْأَرْضِ إِلَّا عَلَى ٱللَّهِ رِزْقُهَا
“Dan tidak ada satu makhluk melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya.” (QS. Hud: 6)
Ayat ini menegaskan bahwa setiap makhluk hidup, sekecil apapun, telah dijamin rezekinya oleh Allah. Rezeki tidak hanya berupa harta, tetapi juga kesehatan, ilmu, waktu luang, sahabat yang baik, bahkan udara yang kita hirup setiap hari.
Luasnya Rezeki Melampaui Angka dan Materi
Jamaah yang berbahagia,
Rezeki itu tidak selalu tampak secara kasat mata. Ada kalanya, seseorang terlihat sederhana hidupnya, namun hatinya penuh ketenangan. Ada pula orang yang memiliki banyak harta, namun hidupnya gersang tanpa keberkahan.
Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya Allah membagikan akhlak kalian sebagaimana Dia membagikan rezeki kalian.” (HR. Al-Bukhari dalam Adabul Mufrad)
Dari hadits ini, kita belajar bahwa akhlak mulia, kedamaian hati, dan kecintaan pada kebaikan juga termasuk bentuk rezeki yang tak ternilai. Maka, siapa pun yang hari ini diberi ketenangan hati, iman yang kuat, dan keluarga yang mendukung, sesungguhnya telah mendapatkan rezeki yang sangat luas.
Menyikapi Luasnya Rezeki dengan Syukur dan Usaha
Saudaraku yang dirahmati Allah,
Meskipun Allah menjamin rezeki untuk semua makhluk, kita tetap diwajibkan untuk berusaha. Usaha adalah bagian dari ibadah, dan Allah menyukai hamba-Nya yang gigih dalam mencari rezeki dengan cara yang halal dan penuh etika.
Namun, dalam berusaha, kita tidak boleh lupa bersyukur. Sebab, rasa syukur itulah yang menjadi kunci bertambahnya rezeki. Allah SWT berfirman:
لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ
“Jika kalian bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu.” (QS. Ibrahim: 7)
Oleh karena itu, mari kita renungi luasnya rezeki yang telah Allah berikan, dan kita balas dengan syukur yang nyata: melalui ketaatan, kepedulian, dan pengabdian.
Hadirin yang dimuliakan Allah,
Rezeki Allah sungguh luas dan tidak terbatas. Jangan sempitkan makna rezeki hanya pada harta, sebab nikmat Allah hadir dalam berbagai bentuk yang tidak selalu tampak oleh mata. Mari kita bersyukur atas setiap rezeki yang telah kita terima, dan terus berusaha menjadi hamba yang taat dan bermanfaat.
Semoga Allah meluaskan rezeki kita, memberkahi usaha kita, dan menjadikan kita hamba yang selalu bersyukur.
Amin ya Rabbal ‘alamin.
أقول قولي هذا، وأستغفر الله لي ولكم، فاستغفروه، إنه هو الغفور الرحيم
Khutbah Kedua :
الْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيمًا كَثِيرًا
.أَمَّا بَعْدُ: فَاتَّقُوا اللَّهَ تَعَالَى -عِبَادَ اللَّهِ- حَقَّ التَّقْوَى، وَاسْتَمْسِكُوا مِنَ الْإِسْلَامِ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَى. وَاعْلَمُوا أَنَّ أَجْسَادَكُمْ عَلَى النَّارِ لَا تَقْوَى
.ثُمَّ اعْلَمُوا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَنَّى بِمَلَائِكَةِ قُدْسِهِ فَقَالَ تَعَالَى: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
.اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيعٌ قَرِيبٌ مُجِيبُ الدَّعَوَاتِ
.اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ، وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ، وَاجْعَلْ هَذَا الْبَلَدَ آمِنًا مُطْمَئِنًّا وَسَائِرَ بِلاَدِ الْمُسْلِمِيْنَ
.رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ. فَاذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ، وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ
.أَقِمِ الصَّلَاةَ