10 Sya’ban 1444H
Ada ucapan teman di grup alumni PII atas berita meninggalnya Ustadz Salafudin 9 sya’ban 1444H – 1 Maret 2023
“Insya Allah Mas Salaf sudah seneng, dapat anugerah terbesar, meninggal sebagai muslim mukmin. Semoga kita juga meninggal sebagai muslim dan mukmin”.
Ustadz Salaf…
Panjenengan bertiga dengan pak Shol dan Ust Abd Adhim , 27 tahun lalu atas nama dan perintah dari dakwah mendirikan Yayasan Pendidikan dan Pengembangan Sumber Daya Insasi Al Ummah, waktu itu masih berusia sekitar 30 tahun.
Yayasan ini, bersama pendiri lainnya njenengan niatkan untuk ladang dan lahan dakwah keummatan bagi njenengan dan kami, juga untuk generasi setelahnya
Dan sesuai dengan namanya “Al Ummah” njenengan telah betul-betul mengajari dan memberi contoh kami, untuk tidak mengambil keuntungan pribadi atas Yayasan. Niatnya untuk dakwah, yang mengambil untung adalah dakwah. Sebuah keteladanan kontribusi keummatan bagi kami. Njenengan telah menyiapkan ladang bagi kami semua untuk beramal dalam dakwah.
Dulu mungkin ketika Yayasan Al Ummah kecil godaan untuk mengambil materi tidak muncul itu wajar. Namun sekarang yayasan telah bertumbuh dan bercabang. Tak pernah sekalipun terbersit keinginan njenengan untuk minta “bagi hasil” atas ikhtiar njenengan dan pendiri lainnya dari perkembangan yayasan. Yang lebih menjadi prioritas adalah bagaimana untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan lebih dulu, yang sehari-harinya menjalankan gerak roda yayasan. Menikmati hasil di akhirat, itu yang dipilih njenengan. Masya Allah.
Ustadz Salaf…
Njenengan telah mengajari kami, bagaimana seharusnya mengawali dan menjaga niat. Pelajaran sangat berharga bagi kami yang belum seberapa banyak upaya dan belum seberapa lama mengestafeti rintisan njenengan ini.
Ustadz Salaf…
Njenengan mengajari pula kepada kami untuk berkomitmen menjalankan amanah bersama-sama, menjaga kebersamaan. Bagaimana agar Yayasan tetap harmonis. Ada gejolak dalam pengelolaan yayasan adalah hal yang biasa. Dan njenengan adalah tempat kami konsultasi bila ada masalah horisontal di antara kami.
Ustadz Salaf…
Njenengan benar-benar telah mengajari kami keikhlasan itu.
Terkadang untuk urusan wira-wiri tanda tangan dari Kajen tempat dinas ke kota Pekalongan, di usia yang juga sdh tidak muda lagi, njenengan selalu siap. Namun demikian kadang masih muncul dzon tidak baik di hati kami saat njenengan sedikit terlambat.
Dan ternyata…njenengan masih punya urusan di tempat dinas. Tempat njenengan mencari maisyah.
Kadang kami merasa yang “paling ikhlas”. Maafkan kami ya ustadz…semoga njenengan ridho kepada kami. Kami tidak menyadari “seabreknya” urusan-urusan njenengan. Betapa banyak urusan pekerjaan di kampus, urusan dakwah, juga tholabul ilmu njenengan ke para Kyai sepuh. Maaf kan dzon buruk kami ya ustadz.
Dan kurangnya adab kami, uang bensin saja seringkali terlewat dan njenengan harus merogoh dari saku sendiri untuk wira-wiri itu, astaghfirullah.
Ustadz Salaf…
Doa kami semua semoga keikhlasan amal njenengan berbuah kebaikan kepada antum dalam mizan Allah, dan bil khusus pula keberkahan kepada keluarga njenengan yang ditinggal. Peran dakwah telah tertunaikan semasa hidup njennegan dengan mendirikan Yayasan dan menjaga pengelolaannya. Qadarullah tidak sempat untuk menyaksikan SMAIT Assalaam yang kita cita-citakan bersama yang InsyaAllah segera “lahir”.
Ustadz Salaf…
Njenengan telah menyelesaikan dengan BAIK. InsyaAllah. Kami menyaksikan itu.
Estafeta Dakwah harus tetap berjalan.
InsyaAllah kebaikan yang telah njenengan awali akan kami lanjutkan.
Cita-cita untuk mendirikan Perguruan Tinggi Islam, juga cita-cita mensejahterakan orang orang yang beramal bersama kita, semoga bisa kami wujudkan..
Bismillah.. Laa hawla wa laa Quwwata illa billah.
Arif Prabowo
Ketua YP2SI Al Ummah.
#niatlillahita’ala
#liii’lakalimatillahi
#ibadahhabitkita
#begreatcompany
#dakwahhjalankita