Khutbah Jumat : Mensyukuri Nikmat Allah dalam Setiap Keadaan
الحَمْدُ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ، وَنَسْتَعِينُهُ، وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا، وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَىٰ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَىٰ آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.أَمَّا بَعْدُ،
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Melalui Khutbah Jumat ini, Marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT dengan sebenar-benarnya takwa. Takwa adalah kunci keberkahan di dunia dan akhirat, serta jalan keselamatan dalam menghadapi segala ujian kehidupan.
Jama’ah Jumat yang dirahmati Allah,
Sesungguhnya Allah SWT telah memberikan kepada kita nikmat yang sangat banyak, yang tidak akan mampu kita hitung satu per satu. Sebagaimana firman Allah dalam QS. Ibrahim ayat 34:
وَآتَاكُم مِّن كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ ۚ وَإِن تَعُدُّوا نِعْمَتَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ
“Dan Dia telah memberikan kepadamu segala apa yang kamu minta. Jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya.” (QS. Ibrahim: 34)
Betapa banyak nikmat yang telah Allah limpahkan kepada kita, mulai dari nikmat iman dan Islam, kesehatan, waktu luang, keluarga, rezeki, hingga keamanan dan ketenangan hidup. Semua itu adalah karunia yang tak ternilai. Namun, sering kali kita lupa untuk bersyukur. Kita terjebak dalam keluhan, membandingkan diri dengan orang lain, atau menganggap nikmat itu sebagai sesuatu yang biasa.
Padahal Allah telah mengingatkan kita dalam Al-Qur’an, bahwa jika kita mencoba menghitung nikmat-Nya, kita tidak akan sanggup. Nikmat-Nya terlalu banyak, bahkan yang tampak sederhana seperti bisa bernapas, bisa tidur nyenyak, atau bisa makan dengan tenang—semuanya adalah bentuk kasih sayang Allah yang luar biasa.
Jamaah yang dimuliakan Allah,
Bersyukur bukan sekadar mengucapkan “alhamdulillah” di lisan. Syukur sejati adalah gabungan dari pengakuan hati bahwa semua berasal dari Allah, ucapan yang memuji-Nya, dan tindakan yang menggunakan nikmat itu untuk kebaikan dan ketaatan kepada-Nya.
Misalnya, jika kita diberi rezeki, maka syukur kita tampakkan dengan berbagi kepada yang membutuhkan. Jika kita diberi ilmu, kita ajarkan dan amalkan. Jika kita diberi kesehatan, kita gunakan untuk beribadah dan berbuat baik.
Sebaliknya, kufur terhadap nikmat adalah ketika kita menyalahgunakan pemberian Allah untuk kemaksiatan atau malah merasa sombong dan lupa bahwa semua berasal dari-Nya.
Baca Juga : Mabit dan Pelantikan Pramuka Penggalang di SDIT Ulul Albab
Hadirin sekalian,
Bersyukur itu membawa berkah. Allah menjanjikan dalam firman-Nya, “Jika kalian bersyukur, niscaya Aku tambahkan nikmat-Ku kepada kalian.” Maka barangsiapa yang ingin hidupnya berkah, diluaskan rezekinya, dimudahkan urusannya, dan ditenangkan hatinya—maka syukurlah. Jangan tunggu nikmat itu hilang dulu baru kita sadar nilainya.
Kita seringkali baru menyadari berharganya sesuatu setelah kehilangan. Ketika sakit, kita baru merasa betapa berharganya sehat. Ketika sibuk, kita menyesal telah menyia-nyiakan waktu. Ketika kehilangan orang tercinta, baru kita sadar kurangnya syukur dan perhatian kita.
Jangan sampai kita menjadi orang yang lalai. Mari kita renungi betapa banyak orang yang diuji dengan kelaparan, kemiskinan, konflik, dan kesedihan yang dalam. Sementara kita masih diberikan tempat tinggal, makanan, dan kedamaian. Tidakkah semua itu layak untuk kita syukuri setiap hari?
Baca Juga : Assalaam Boarding School Pekalongan Undang Syeikh dari Palestina
Jamaah yang berbahagia,
Syukur juga merupakan tanda kedewasaan iman. Orang yang mampu bersyukur dalam segala keadaan—baik lapang maupun sempit—adalah orang yang benar-benar memahami makna tauhid. Dia tahu bahwa apapun yang terjadi adalah kehendak Allah, dan di balik setiap ujian pasti ada hikmah dan rahmat.
Maka marilah kita menjadi hamba-hamba yang pandai bersyukur. Jangan hanya bersyukur saat keadaan senang, tetapi juga saat diuji, karena bisa jadi dalam ujian itulah Allah sedang meninggikan derajat kita dan membersihkan dosa-dosa kita.
Semoga Allah menjadikan kita termasuk golongan hamba-hamba-Nya yang pandai bersyukur, yang mampu memelihara nikmat-Nya dengan amal yang baik, dan selalu merasa cukup dengan apa yang telah diberikan-Nya.
Maka marilah kita meneladani Nabi kita tercinta melalui khutbah jumat . Syukur bukan hanya diucapkan dengan lisan, tapi dibuktikan dengan amal, dengan menjauhi maksiat dan menggunakan nikmat untuk kebaikan.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هذَا وَاَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
Khutbah Kedua
الحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيْرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيْهِ، كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَىٰ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ،
الشُّكْرُ مِفْتَاحُ الزِّيَادَةِ، وَسَبَبٌ لِلْبَرَكَةِ فِي الْعُمْرِ وَالرِّزْقِ. قَالَ اللهُ تَعَالَىٰ:
لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
فَالشُّكْرُ بِاللِّسَانِ، وَبِالْقَلْبِ، وَبِالْجَوَارِحِ. نَقُوْلُ: الْحَمْدُ لِلَّهِ، نَرْضَىٰ بِقَضَائِهِ، وَنَسْتَعْمِلُ نِعْمَتَهُ فِي طَاعَتِهِ.
اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنْ عِبَادِكَ الشَّاكِرِيْنَ، وَبَارِكْ لَنَا فِي أَعْمَارِنَا، وَأَرْزَاقِنَا، وَأَهْلِيْنَا، وَذُرِّيَّاتِنَا
اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةِ
اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَارَبَّ اْلعَالَمِيْنَ
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ.
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى وَالتُّقَى وَالعَفَافَ وَالغِنَى
. رَبنا أَدْخِلْنا مُدْخَلَ صِدْقٍ وَأَخْرِجْنا مُخْرَجَ صِدْقٍ وَاجْعَلْ لنا مِنْ لَدُنْكَ سُلْطَانًا نَصِيرًا
اللَّهُمَّ أَحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِى الأُمُورِ كُلِّهَا وَأَجِرْنَا مِنْ خِزْىِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ
الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ. وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ. وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
عباد الله، إن الله يأمر بالعدل والإحسان وإيتاء ذي القربى وينهى عن الفخشاء والمنكر والبغي يعظكم لعلكم تذكرون. فاذكروا الله العظيم يذكركم واشكروه على نعمه يزدكم وادعوه يستجب لكم ولذكر الله أكبر.