Bagikan Ke :

Yayasan Al UmmahIngatan atau memori sangat berperan penting dalam semua aspek kehidupan anak. Lalu, pernahkah Bunda mencari tahu bagaimana cara meningkatkan daya ingat anak di usia dini?

Sebab tanpa memori yang baik, anak tidak dapat beraktivitas di masa kini atau memikirkan masa depan. Anak tidak akan dapat mengingat apa yang dilakukan kemarin, apa yang telah ia pelajari hari hari ini, atau apa yang ia rencanakan besok. Tanpa daya ingat yang kuat, anak juga tidak bisa belajar dengan mudah karena ingatan memungkinkan si Kecil menyimpan dan mengambil informasi yang ia pelajari.

Oleh karena itu, ​​anak perlu diberikan ragam aktivitas atau stimulasi untuk meningkatkan daya ingatnya sejak usia dini. Seperti apa pilihan aktivitasnya? Simak rekomendasinya di artikel ini!

Cara Meningkatkan Daya Ingat Anak Usia Dini

Anak bergantung pada Bunda dan Ayah sebagai “guru” pertamanya untuk menumbuhkan minat belajar dan keterampilan mengingat. Perkembangan daya ingatnya sangat dipengaruhi oleh pengalaman sehari-hari si Kecil dengan orang lain.

Nah, ada berbagai cara yang bisa Bunda lakukan untuk dapat meningkatkan daya ingat anak. Berikut daftarnya:

  1. Tidur yang Cukup

Penelitian membuktikan bahwa tidur berkualitas (dalam artian lama durasi tidurnya terpenuhi dan anak bisa lelap tanpa terbangun atau gelisah) dapat berdampak positif pada kemampuan memori anak.

Dengan kemampuan memori yang baik, anak akan lebih optimal untuk menghafal, mempertahankan, mengingat kembali, dan menggunakan pengetahuan baru mereka di kemudian hari untuk belajar dan memecahkan masalah.

Kebutuhan tidur anak pun bisa berbeda-beda, tergantung usianya. Pada usia 1-3 tahun anak akan membutuhkan waktu tidur 11-14 jam setiap hari, yang termasuk tidur siang.

  1. Rajin Membaca (Active Reading)

Membaca nyatanya tidak cuma bermanfaat untuk mengasah keterampilan bahasa anak, tapi juga sekaligus mampu mempertajam daya ingatnya. Oleh karena itu, Bunda bisa ajak si Kecil untuk belajar membaca secara aktif dan rutin.

Membaca secara aktif di sini maksudnya mempertanyakan isi, memvisualisasikan bacaan, menghubungkan sebuah poin dengan pengetahuan yang sudah dimiliki, dan mengevaluasi teks yang sudah dibaca supaya si Kecil dapat memahami konteks dan informasi yang ada di dalamnya. Jadi, tidak sekadar melafalkan kata-kata yang tertera di buku dengan suara lantang.

Bunda bisa ajari si Kecil untuk membuat catatan atau menggaris bawahi teks yang dianggap penting untuk membantu si Kecil mengingat informasi baru dalam buku.

Bunda juga bisa tanyakan kembali tentang plot atau tokoh yang ada dalam cerita untuk “mengetes” daya ingat si Kecil. Misalnya, “Nak, kenapa tadi Little Red Riding Hood tidak sadar kalau serigala menyamar sebagai neneknya?” atau “Mengapa Little Red Riding Hood berjalan melalui hutan?”

Pastikan si Kecil tidak “terpaksa” melakukan ini, ya, jadi carilah buku yang benar-benar ia sukai agar si Kecil mau belajar terus.

  1. Ajak Anak Rutin Olahraga

Aktivitas fisik atau olahraga bisa menjadi salah satu aktivitas untuk mempertajam daya ingat anak. Penelitian menyebutkan bahwa olahraga bisa membantu sirkulasi darah ke seluruh tubuh, termasuk ke otak. 

Banyak penelitian menunjukkan bahwa orang yang rajin beraktivitas fisik atau olahraga teratur memiliki volume hippocampus (bagian otak yang mengontrol pemikiran dan ingatan) yang lebih besar daripada orang tidak suka berolahraga. Olahraga juga dapat meningkatkan memori dan berpikir secara tidak langsung dengan cara meningkatkan suasana hati dan kualitas tidur anak.

Jadi, yuk mulai ajak si Kecil olahraga bersama seperti jalan santai, jogging, berenang, dan bersepeda. Biasakan anak melakukan berbagai kegiatan fisik agar ia bisa menemukan mana yang paling ia sukai. Dengan begitu, si Kecil akan menganggap rutinitas olahraga sebagai yang menyenangkan, bukan suatu “tugas” atau “kewajiban”.

  1. Lakukan Pendekatan Multisensori

Cobalah ajak anak untuk memanfaatkan semua inderanya saat mempelajari suatu hal yang baru.

Misalnya, ketika Bunda ingin mengenalkan si Kecil tentang jeruk, minta anak tidak fokus pada bentuk, rasa, atau warnanya saja. Ajak si Kecil untuk menyentuh kulit jeruk dan serat-serat putihnya, mencium aroma kulit jeruk dan dagingnya, hingga bahkan suara yang ia dengar ketika Bunda mengupas kulit jeruk atau ketika ia mengunyah dagingnya.

Teknik pembelajaran ini disebut juga sebagai sensory play dan sudah banyak diteliti manfaatnya untuk bantu meningkatkan daya ingat anak.

Permainan sensori telah dibuktikan oleh penelitian dapat memperkuat koneksi saraf di jalur otak. Penguatan koneksi antar saraf otak ini akan mengarah pada kemampuan ingatan yang lebih kuat dan juga membangun fondasi untuk keterampilan belajar yang lebih rumit di masa depan, termasuk yang berkaitan dengan keterampilan bahasa dan pemecahan masalah.

  1. Minta si Kecil untuk Ajarkan Bunda

Setelah ia bisa mempelajari sesuatu hal yang baru, katakanlah belajar bagaimana caranya memakai sepatu, berikan si Kecil kesempatan untuk menjelaskan pengetahuan yang telah dipelajarinya kepada Bunda. Jadi, Bunda bisa berkata, “Nak, gimana sih, cara pakai sepatu? Coba Adik ajarin Bunda dong.”

Di lain waktu ketika ia selesai membaca buku baru, minta si Kecil ceritakan ulang garis beras ceritanya atau hal menarik apa di dalam cerita itu yang ia ingat.

Bunda juga bisa menanyakan kembali apakah ada suatu informasi atau konsep “baru” yang mereka belum tahu. Misalnya ketika ia bertanya, “Bun, jika masuk rumah orang lain tanpa izin itu buruk, mengapa Goldilocks melakukannya?” setelah ia membaca dongeng Goldilocks dan Keluarga Beruang.

Hal ini baik untuk menjalin komunikasi dengan si Kecil agar keterampilan dan pemahamannya bisa lebih baik.

  1. Ajak Anak Menggambar

Cara meningkatkan daya ingat anak juga bisa dengan melatih keterampilan visualisasinya dengan menggambar. Ajak si Kecil untuk membuat gambar sesuai dengan yang ada di imajinasi mereka.

Misalnya, Bunda meminta si Kecil untuk menggambar hewan beruang. Nantinya, si Kecil akan berusaha mengingat bagaimana bentuk beruang. Setelah itu ia akan mencoba menggambar sesuai dengan apa yang dibayangkannya. 

  1. Bermain Pola

Bunda bisa ajak si Kecil bermain pola, seperti mengurutkan alfabet atau belajar menyortir mainan balok sesuai bentuknya. Ini jadi salah satu cara meningkatkan daya ingat dan melatih konsentrasi anak.

Selain itu, bermain pola perlu tindakan berulang sehingga baik untuk meningkatkan memori jangka panjang si Kecil. 

  1. Permainan Mencari Benda

Meski sederhana, permainan ini juga berguna untuk meningkatkan daya ingat si Kecil. Cara bermainnya, siapkan 4 cup dan satu bola kecil. Setelah itu, isi cup dengan bola kecil lalu acak cup tersebut.

Ajak si Kecil untuk menebak cup mana yang berisi bola tersebut. Agar lebih menantang, Bunda bisa menambahkan cup lagi supaya permainan terkesan lebih sulit. 

Banyak sekali ya, aktivitas yang dapat Bunda dan si Kecil lakukan bersama-sama untuk meningkatkan daya ingatnya? Ingat ya Bun, setiap anak tumbuh berbeda dan memiliki kemampuan belajar yang juga berbeda. Jadi, Bunda perlu mencari tahu apa metode terbaik untuk melatih daya ingat anak.***

Yuk, dukung perkembangan anak usia dini dengan cara mendukung pertumbuhan mereka dengan memberikan pendidikan yang berkualitas KLIK DISINI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Explore More

STOP Bullying di Sekolah

Bagikan Ke :Dunia pendidikan Indonesia masih punya PR besar tentang bullying atau perundungan.  Baru-baru ini masyarakat dikejutkan dengan beredarnya video aksi kekerasan seorang pelajar SMP yang mengakibatkan korban terluka parah.

Mengapa Mengenal Warna Penting Bagi Anak Usia Dini?

Bagikan Ke : Yayasan Al Ummah – Pada tahap perkembangan awal, anak usia dini seringkali terpesona oleh warna-warni yang ada di sekitar mereka. Warna menjadi salah satu aspek penting dalam

Perlukah Wakaf Untuk Pendidikan?

Bagikan Ke :ALUMMAHPEKALONGAN.ORG| Tujuan pendidikan adalah menciptakan seseorang yang berkwalitas dan berkarakter sehingga memiliki pandangan yang luas kedepan untuk mencapai suatu cita- cita yang di harapkan dan mampu beradaptasi secara