Lingkungan belajar anak adalah dunia bermain mereka baik di dalam (in door) maupun di luar ruangan (out door). Penataan lingkungan belajar merupakan penataan lingkungan fisik, baik di dalam maupun di luar ruangan. Penataan lingkungan termasuk seluruh aksesoris yang digunakan , baik di dalam maupun di luar ruangan, seperti: bentuk dan ukuran ruang, pola pemasangan lantai, warna dan hiasan dinding, bahan dan ukuran meubelair, bentuk, warna, ukuran, jumlah, dan bahan berbagai alat main yang digunakan sesuai dengan perencanaan.
Contents
- 1 Fungsi Menata Lingkungan Belajar Anak Usia Dini
- 2 Prinsip-Prinsip Dalam Menata Lingkungan Belajar Anak Usia Dini
- 2.1 1. Membuat anak merasa aman
- 2.2 2. Membuat anak merasa nyaman
- 2.3 3. Mendorong anak untuk dapat bereksplorasi
- 2.4 4. Mendukung anak untuk dapat berinteraksi dengan lingkungannya
- 2.5 5. Sesuai dengan tahapan perkembangan anak
- 2.6 6. Memperhatikan karakteristik anak.
- 2.7 7. Mengembangkan kemandirian.
- 2.8 8. Mengembangkan kepercayaan diri anak.
- 2.9 9. Mengembangkan keterampilan motorik halus.
- 3 Persyaratan Dalam Menata Lingkungan Belajar Anak Usia Dini
- 4 Prinsip-prinsip Permainan Untuk Anak Usia Dini
Fungsi Menata Lingkungan Belajar Anak Usia Dini
Menata lingkungan belajar anak berfungsi sebagai berikut :
1. Mempersiapkan lingkungan fisik yang aman, nyaman, dan menarik.
Lingkungan fisik yang aman, nyaman, menarik, dan didesain sesuai dengan perencanaan membantu dalam pengoptimalan perkembangan anak.
2. Mendukung anak untuk mandiri, bersosialisasi dan menyelesaikan masalah.
Lingkungan belajar yang ditata dengan baik mampu menumbuhkembangkan kemandirian anak. Selain itu, mendukung anak untuk berlatih sosialisasi dan problem solving.
Prinsip-Prinsip Dalam Menata Lingkungan Belajar Anak Usia Dini
Prinsip yang harus diperhatikan dalam menata lingkungan belajar anak usia dini :
1. Membuat anak merasa aman
Lingkungan yang aman dalam bermain mampu membuat suasana yang kondusif, terbebas dari gangguan yang mengancam fisik maupun mental anak.
2. Membuat anak merasa nyaman
Kenyamanan lingkungan juga perlu diperhatikan sehingga anak-anak tidak merasa terbebani dalam melakukan aktivitas. Anak-anak akan melakukan kegiatan bermain dan belajar yang optimal dan mampu merangsang ketrampilan di semua aspek perkembangan mereka.
3. Mendorong anak untuk dapat bereksplorasi
Kegiatan eksplorasi sangat penting bagi anak. Saat anak bereksplorasi, maka kemampuan sosial, kognitif, dan fisiknya juga bisa meningkat. Selain itu, sebenarnya saat anak bereksplorasi, maka dia sedang melakukan terapi untuk tumbuh kembangnya.
4. Mendukung anak untuk dapat berinteraksi dengan lingkungannya
Sangat penting melatih anak supaya menyadari bahwa ia adalah bagian dari lingkungannya. Dengan begitu, mereka anak belajar meniru peran-peran yang diajarkan oleh orang dewasa di sekitarnya.
5. Sesuai dengan tahapan perkembangan anak
Lingkungan yang menunjang aktivitas bermain yang sesuai dengan tahap perkembangan anak akan mampu mengoptimalkan aspek perkembangan anak.
6. Memperhatikan karakteristik anak.
Setiap mempunyai karakter masing-masing. Karakter tersebut berupa kemampuan anak, latar belakang keluarga, lingkungan bermain, dan budaya setempat.
7. Mengembangkan kemandirian.
Lingkungan yang ditata dengan rapi, semua mainan yang boleh digunakan anak ditata dalam rak yang terjangkau anak, membuat anak dapat secara mandiri mengambil dan menyimpan kembali, tanpa harus minta tolong pendidik. Apabila di satuan PAUD menerima anak berkebutuhan khusus dengan kursi roda, ramp harus tersedia agar anak bisa mengakses lingkungan tanpa harus tergantung pada orang lain.
8. Mengembangkan kepercayaan diri anak.
Lingkungan yang ditata sesuai dengan kondisi anak dapat membangun kepercayaan diri anak, bahwa mereka mampu melakukannya. Lingkungan yang penuh tantangan, tetapi aman dilakukan anak, mendorong anak untuk mencari jalan keluar untuk mengatasi setiap tantangan yang ada. Hal ini menumbuhkan kreativitas dan sikap pantang menyerah.
9. Mengembangkan keterampilan motorik halus.
Koordinasi tangan-mata, keterampilan sosial, keaksaraan awal, sains dan teknologi, kemampuan matematika, serta kemampuan berkomunikasi.
Lingkungan yang memfasilitasi dengan berbagai kegiatan langsung, tidak semata-mata terfokus pada kegiatan akademik, akan mendorong anak senang terlibat dalam kegiatan tersebut.
Persyaratan Dalam Menata Lingkungan Belajar Anak Usia Dini
Ada beberapa peryaratan yang diperlukan dalam menata lingkungan belajar anak usia dini.
1. Ruangan/tempat yang menarik
Ruang/tempat yang digunakan untuk pembelajaran harus bisa menarik dan mengundang minat anak untuk bermain di situ.
2. Segala sesuatu dan setiap tempat harus mengandung unsur pendidikan.
Dari warna, cahaya, tanaman, kamar mandi, dapur, pintu gerbang, dan penataan bahan- bahan main ditata dengan nilai-nilai keindahan.
3. Aman, nyaman dan sehat.
Ruangan harus bebas dari benda-benda yang dapat melukai anak serta binatang-binatang kecil yang berbisa.
4. Menekankan pada berbagai macam media termasuk bahan-bahan alam, bahan daur ulang, dll.
Bahan-bahan main disimpan di dalam tempat yang mudah digunakan dan disimpan kembali oleh anak.
Prinsip-prinsip Permainan Untuk Anak Usia Dini
Lingkungan bermain harus mampu mengakomodasi permainan-permainan yang akan dilakukan oleh anak usia dini.
Terdapat beberapa prinsip permainan untuk anak usia dini yang perlu diperhatikan.
1. Prinsip Produktivitas
Permainan edukatif harus dapat mengembangkan sikap produktif pada diri anak sebagai pengguna dan pemain dalam permainan itu sendiri. Harus bersifat mendidik kegiatan yang positif bagi anak.
2. Prinsip Aktivitas
Permainan edukatif harus mampu mengembangkan sikap aktif pada anak. Permainan yang digunakan dan dapat diterapkan langsung dengan anak (siswa terlibat langsung).
3. Prinsip Efektivitas dan Efisiensi
Prinsip ini menjadi tolak ukur dari efek permainan edukatif yang digunakan. Permainan yang digunakan bisa dibuat dari bahan-bahan yang tidak terpakai (daur ulang).
4. Prinsip Kreativitas
Melalui permainan, diharapkan anak mampu merancang sesuatu yang baru dan berbeda dan menimbulkan kepuasan pada anak. Permainan dapat menimbulkan anak secara kreatif dalam melaksanakan suatu kegiatan.
5. Prinsip Mendidik dengan Menyenangkan
Permainan edukatif harus memperhatikan sisi kemampuan anak. Sehingga dapat menghasilkan kegiatan yang positif dan dapat menyenangkan si anak, agar permainan yang digunakan tidak bosan.
Ayah Bunda tentunya menginginkan lingkungan belajar yang kondusif bagi buah hati. Apalagi jika ayah bunda mempunyai rutinitas pekerjaan di luar, pasti membutuhkan mitra asuh yang menciptakan lingkungan bermain dan belajar terbaik untuk buah hati.
PAUD Ulul Albab, TKIT Ulul Albab 2, dan RAIT Ulul Albab merupakan lembaga pendidikan untuk anak usia dini terbaik di Pekalongan dengan lingkungan belajar yang kondusif, yang mempunyai visi dan misi jelas dalam menjadi mitra asuh Ayah dan Bunda.
Dengan program layanan pengasuhan anak usia 2 bulan – 2 tahun dan usia 2-6 tahun, Ayah dan Bunda bisa sesuaikan dengan program yang dibutuhkan.