Bagikan Ke :

Yayasan Al Ummah – Mengajarkan anak bicara dengan sopan santun adalah salah satu aspek penting dalam pendidikan anak. Kemampuan berbicara dan bersikap sopan santun tidak hanya membantu anak berinteraksi dengan baik dalam lingkungan sosial, tetapi juga membentuk dasar bagi perkembangan komunikasi yang sehat di masa depan.

Sopan santun adalah salah satu hal penting yang perlu dipelajari oleh anak sejak dini. Semakin bertambah usianya, ia juga akan semakin pintar dan bisa menerapkan apa yang diajarkan di rumah pada lingkungan sekitarnya. Ayah Bunda tentunya senang kan, jika anak memiliki sikap santun?

Yuk kita ketahui bersama cara mengajarkan anak bicara dan sopan santun, terutama untuk anak usia sekolah.

Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa strategi praktis dan efektif tentang cara mengajarkan anak bicara dengan sopan santun. Dari memberikan contoh yang baik hingga latihan peran, mari kita jelajahi langkah-langkah yang dapat diambil orang tua untuk membimbing anak menuju kemahiran berbicara yang baik dan perilaku yang sopan.

Sopan Santun yang Perlu Diajarkan kepada Anak?

Suatu saat, anak akan menjadi orang dewasa dan menjadi bagian dari masyarakat luas. Mengajarkannya sopan santun atau etiket, akan mempersiapkannya dalam menghadapi lingkungan sosialnya.

Berikut adalah sikap sopan santun yang perlu diajarkan Ayah dan Bunda kepada Anak:

Mengajarkan anak tiga kata ajaib, yaitu ‘tolong’, ‘terima kasih’, dan ‘maaf’

Ini merupakan kunci cara mengajarkan anak bicara dan sopan santun yang perlu kita tanamkan bahkan sejak anak masih bayi. Walaupun terdengar sederhana, namun ketiga kata ajaib ini memberikan dampak yang begitu besar pada kemampuan sosialisasi anak.

Menjaga sopan santun di tempat umum

Hal-hal yang termasuk ke dalam hal ini adalah tidak memotong antrian, tidak memotong pembicaraan orang lain, membuang sampah pada tempatnya, menahan pintu untuk orang di belakang Ayah Bunda, berjabatan tangan ketika berkenalan, menatap mata saat diajak bicara, dan masih banyak lagi.

Etiket di meja makan

Ayah Bunda biasanya lebih sering memperhatikan etiket di meja makan dari anak. Mulai dari bagaimana cara memegang alat makan yang benar, tidak bicara saat mulut sedang penuh, duduk dengan tenang (tidak turun naik kursi atau berlarian), tidak bersendawa dengan keras, dan lainnya.

Cara berbicara dan bersikap

Anak perlu tahu perbedaan cara berbicara dan bersikap kepada orang yang lebih tua, atau dengan yang setara. Hal ini termasuk menjawab jika ditanya, menyahut jika dipanggil, dan sebagainya.

Kiat Cara Mengajarkan Anak Sopan Santun Kepada Anak

Meskipun Ayah Bunda juga diajarkan sopan santun oleh orang tua ketika masih kecil, namun saat berhadapan dengan anak, kadang muncul rasa ragu atau bingung cara untuk memulainya. Berikut beberapa cara mengajarkan sopan santun kepada anak :

Memberikan instruksi yang jelas

Berikan instruksi yang jelas agar anak tidak bingung. Pahamilah bahwa sopan santun merupakan perilaku yang diharapkan dari anak. Cara mengajarkan sopan santun pada anak adalah dengan jelas menyampaikan apa yang perlu dan tidak boleh ia lakukan di lingkungan sosial.

Sesuaikan dengan usianya

Anak memiliki kematangan mental dan sosial yang berbeda sesuai dengan perkembangan usianya. Fokuskan pada apa yang ingin diajarkan di satu waktu, misalnya etiket di meja makan, setelah itu baru berpindah ke hal yang lain. Cara mengajarkan sopan santun kepada anak yang dilakukan sekaligus akan membuat anak kewalahan.

Ajarkan lewat permainan pura-pura

Permainan pura-pura atau pretend play merupakan salah satu cara mengajarkan anak sopan santun yang bisa dipakai oleh Ayah Bunda. Contohnya ketika mengajarkan anak sopan santun di meja makan, lakukanlah permainan pura-pura sebagai latihan.Tak perlu terlalu kaku seperti tentara, lakukan secara bertahap mulai dari cara makan menggunakan alat makan dan lanjutkan pada sopan santun saat berbicara di meja makan.

Memberi contoh dan tetap konsisten

Ayah dan Bunda adalah guru pertama yang dimiliki anak. Berikan contoh kepada anak dengan melakukan apa yang Ayah Bunda ajarkan padanya, dengan mempraktekkan sopan santun di lingkungan sosial ketika bersama anak, merupakan kesempatan terbaik dalam cara mengajarkan anak sopan santun. Selain itu, bersikaplah konsisten setiap waktu, sehingga anak sadar bahwa sopan santun tidak dilakukan sesekali saja, melainkan setiap saat.

Cinta orangtua pada anak akan membuatnya merasa selalu bahagia dan siap untuk melakukan berbagai hal baru, termasuk sopan santun yang diajarkan.

Dalam menutup artikel ini, penting untuk diingat bahwa mengajarkan anak bicara dengan sopan santun adalah proses yang membutuhkan kesabaran dan konsistensi. Namun, investasi ini memiliki dampak yang besar pada perkembangan sosial dan emosional anak.

Dengan memberikan contoh yang baik, memberikan pembinaan yang konsisten, dan memberikan kesempatan kepada anak untuk berlatih, orang tua dapat membantu anak-anak mereka menjadi individu yang bisa berbicara dengan percaya diri dan bersikap sopan dalam berbagai situasi.

Semoga artikel ini memberikan panduan yang berguna bagi orang tua dalam mendukung perkembangan komunikasi yang sehat dan positif pada anak-anak mereka. Teruslah memberikan dukungan dan dorongan kepada anak-anak Anda, karena setiap langkah kecil yang mereka ambil dalam belajar berbicara dengan sopan santun merupakan investasi berharga untuk masa depan mereka.

Cari sekolah yang mengedepankan penanaman karakter kesopanan pada anak? Ulul Albab Pekalongan jawabannya. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Explore More

Budi Pekerti Mulia: Etika Bergaul dalam Perspektif Islam

Bagikan Ke : Yayasan Al Ummah – Etika bergaul dan bersikap dalam Islam memegang peranan penting dalam membentuk pola interaksi sosial umat Muslim di seluruh aspek kehidupan. Islam tidak hanya

Tips Parenting : Mendidik Anak Sesuai Ajaran Islam Guna Mencetak Generasi Saleh, Simak Selengkapnya

Bagikan Ke : Yayasan Al Ummah – Anak adalah anugerah dan amanah yang dititipkan bagi tiap orang tua, tentunya orang tua berkewajiban untuk mendampingi serta mengajarkan kepada anak untuk menjadi

Tantangan dan Strategi : Menjaga Kesehatan Mental Remaja

Bagikan Ke : Yayasan Al Ummah – Dalam menghadapi tuntutan kehidupan yang semakin kompleks, kesehatan mental remaja menjadi suatu aspek kritis yang harus diperhatikan secara serius. Berbagai tantangan muncul dalam