Yayasan Al Ummah – Sebagai orang tua, Bunda perlu memantau perkembangan si Kecil sejak dini. Salah satu aspek perkembangan yang harus diketahui yaitu perkembangan psikomotorik anak. Pada artikel ini, Bunda akan memahami lebih lengkap seputar perkembangan psikomotorik pada anak usia dini dan bagaimana cara menstimulasinya.
Perkembangan psikomotorik bagian penting dari pertumbuhan anak-anak, yang melibatkan koordinasi antara aspek fisik dan kognitif. Memahami perkembangan ini merupakan langkah awal yang penting bagi orangtua dan pengasuh untuk membantu anak mencapai potensi pertumbuhan optimal mereka. Artikel ini akan membahas pentingnya memahami perkembangan psikomotorik pada anak sebagai langkah awal menuju pertumbuhan optimal mereka.
Contents
Apa Itu Perkembangan Psikomotorik?
Perkembangan psikomotorik adalah perkembangan dalam mengontrol gerak-gerak tubuh yang terkoordinasi antara saraf dan otot. Keterampilan ini melibatkan bagian besar tubuh dengan gerakan kasar seperti duduk, berdiri, berjalan, berlari, dan meloncat.
Lalu, setiap gerakan kasar tersebut dapat terkoordinasi dengan gerakan halus seperti meraih, memegang, melempar, dan sebagainya.
Perkembangan psikomotorik memang terlihat seperti perkembangan umum yang dicapai setiap anak. Untuk itu, jarang sekali orang tua memperhatikannya. Padahal, perkembangan psikomotorik berperan penting dalam proses tumbuh kembang setiap anak dan akan berpengaruh pada kehidupannya di masa mendatang.
Selain itu, perkembangan psikomotorik tidak hanya berdampak pada kemampuan fisik anak, tapi juga memengarungi pengembangan kognitif, sosial, dan emosinya. Hal ini mencakup kemampuan untuk mengomunikasikan pesan melalui gerakan, berinteraksi dengan orang lain, meningkatkan kemampuan berpikir, mengenal diri sendiri secara lebih baik, dan mengekspresikan diri dengan lebih efektif.
Tahapan Perkembangan Psikomotorik Anak Usia Dini
Tahap tumbuh kembang setiap anak memang berbeda-beda. Mungkin Bunda sering melihat ada anak lain yang berumur yang sama dengan si Kecil tetapi sudah mempunyai kemampuan yang berbeda, sehingga sering menjadi kekhawatiran sendiri bagi orangtua.
Sebelum merasa waswas lebih jauh, simak ragam tahapan perkembangan psikomotorik anak usia dini yang harus Bunda ketahui berikut ini.
-
Anak 1 Tahun
Perkembangan psikomotorik anak pada usia ini mulai berkembang pesat. Bunda akan melihat banyak kemampuan baru dari si Kecil. Anak usia 1 tahun sudah mulai bisa berjalan sendiri, berlari, dan naik tangga sambil berpegangan. Biarkan anak untuk bebas bermain di luar ruangan, Bun, tapi tetap awasi si Kecil, ya.
Selain itu, perkembangan kognitif dan emosional si Kecil mengalami banyak perubahan. Mulai dari menemukan hal-hal yang tersembunyi, mengikuti arahan dari Bunda dan Ayah, menangis ketika ditinggal orangtua, serta mulai merasakan malu di sekitar orang lain yang belum dikenalnya.
-
Anak 2 Tahun
Selanjutnya, perkembangan psikomotorik anak usia 2 tahun. Pada tahapan ini, si Kecil dapat berdiri dan berjalan lebih lancar, melempar bola dengan tangannya, memakai sendok, mulai mengenali bagian tubuh dan orang asing di lingkungan sekitarnya, serta memahami kegunaan benda-benda sehari-hari seperti sendok, handuk, dan mainan.
Minum dalam cangkir sambil memegangnya dengan kedua tangan bukan hal sulit bagi anak pada usia ini. Bahkan, si Kecil dapat membungkuk untuk mengambil barang. Umumnya anak juga mulai mengenali lingkungan sekitarnya seperti rumah, taman, dan bermain dengan anak-anak lain atau teman sebayanya.
-
Anak 3 Tahun
Pada usia 3 tahun ini, perkembangan psikomotorik si Kecil ditandai dengan bisa melakukan tugas-tugas sehari-hari seperti membuka sepatu dan kancing celana, serta menggunakan sendok, garpu, dan cangkir dengan lebih baik. Selain itu, anak usia 3 tahun mulai bisa mengenali beberapa perubahan alam dan membedakan orang, hewan, dan tumbuhan dalam gambar.
Anak juga mulai menunjukkan kemampuan yang lebih kompleks seperti memasang, menyekrup, dan menusuk sesuatu benda. Ia pun mulai menunjukkan rasa sosial yang lebih tinggi dengan teman dan menunjukkan kasih sayang kepada orang lain, termasuk anak kecil dan hewan peliharaan.
Kebanyakan anak-anak pada tahap ini mulai memahami aturan sosial dan kebiasaan kelompok yang ia ikuti, Bun. Bahkan, si Kecil juga sudah bisa menyapa orang dewasa yang sudah akrab dengannya. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami tahapan perkembangan anak dan memberikan dukungan yang tepat untuk membantu anak-anak mencapai potensi penuhnya.
Faktor yang Memengaruhi Perkembangan Psikomotorik
Perkembangan keterampilan psikomotorik memungkinkan anak-anak untuk mengatur dunia luar melalui tubuhnya. Hal ini berkontribusi pada perkembangan intelektual, afektif, dan sosial si Kecil.
Adapun setiap perkembangan psikomotorik dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut ini.
- Keluarga dan lingkungan.
- Nutrisi yang didapat oleh anak.
- Gangguan emosional yang tinggi.
- Jenis kelamin.
- Kesehatan.
- Pengaruh bentuk tubuh.
- Pertumbuhan dan perkembangan sistem saraf.
- Pertumbuhan otot-otot.
- Perubahan struktur jasmani.
Bagaimana Cara Stimulasi Psikomotorik pada Anak?
Meningkatkan keterampilan psikomotorik pada anak dapat distimulasi dengan dua cara berbeda. Pertama, menstimulasi keterampilan motorik kasar untuk menggerakkan seluruh tubuh secara lebih kompleks. Kedua, menstimulasi keterampilan motorik halus yang melibatkan koordinasi gerakan dari mata, tangan, dan otot-otot kecilnya.
Melalui stimulasi juga dapat membuat anak menjadi lebih ingin tahu akan sesuatu, memperoleh pengalaman baru, dan meningkatkan variasi perilaku pada anak. Berikut ini cara menstimulasi psikomotorik pada si Kecil yang dapat Bunda lakukan.
-
Pahami Karakter Anak
Orang tua perlu memahami dan menghargai perbedaan karakteristik pada anak. Tidak perlu membanding-bandingkan si Kecil dengan anak lain yang seumurannya, apalagi dari segi fisik. Perlakukan si Kecil setara dengan teman sebayanya agar tidak merusak mentalnya ketika berhadapan dengan anak lain.
-
Penuhi Kebutuhan Gizi Anak
Memberikan asupan bergizi pada anak penting untuk meningkatkan keterampilan psikomotorik, Bun. Sebagai orang tua, sudah sewajarnya Bunda perlu memberikan yang terbaik pada anak, terutama nutrisi yang ia perlukan. Berikan anak makanan dengan gizi yang seimbang, dan jangan memberikan makanan siap saji.
-
Luangkan Waktu untuk Anak Bermain
Memberikan ruang untuk bermain bagi anak menjadi salah satu cara tepat stimulasi psikomotorik anak. Dengan bermain, si Kecil akan banyak mempelajari segala hal dan bahkan mampu meningkatkan kekuatan fisik dan psikomotoriknya. Selain itu, bermain juga merupakan kebutuhan mendasar bagi anak yang harus Bunda berikan.
-
Variasikan Kegiatan Belajar Si Kecil
Memberikan kegiatan belajar yang beragam pada si Kecil juga menjadi salah satu bentuk stimulasi psikomotorik yang penting.
Semakin banyaknya variasi pembelajaran yang diberikan pada si Kecil, perkembangan psikomotoriknya juga akan semakin besar. Namun, setiap kegiatan yang diberikan haruslah yang diminati anak agar proses pembelajaran jadi menyenangkan.
Melalui cara-cara di atas, anak akan terstimulasi untuk menguasai tubuh dengan baik dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Di sisi lain, kemampuan psikomotorik juga berpengaruh pada tingkat kognitif si Kecil, sehingga ia dapat berkonsentrasi, memperkuat kemampuan mengingat, dan berkreativitas.
Sedangkan pada segi sosial, kemampuan psikomotorik dapat membantu si Kecil lebih baik dalam berinteraksi dengan banyak orang, sehingga dapat membawa si Kecil untuk ke lingkungan yang lebih luas lagi.
Memahami perkembangan psikomotorik anak adalah langkah penting pertama dalam membantu mereka mencapai pertumbuhan dan perkembangan optimal mereka. Dengan memperhatikan tanda-tanda perkembangan dan memberikan dukungan yang tepat, orangtua dan pengasuh dapat memainkan peran yang besar dalam membantu anak-anak mereka mencapai potensi penuh mereka.
Nah, itu dia tahapan perkembangan psikomotorik pada anak usia dini, serta cara stimulasinya yang tepat.***