Yayasan Al Ummah – Bulan Ramadan merupakan periode yang istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia. Selama bulan ini, umat Islam berkomitmen untuk menjalankan ibadah puasa sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT. Puasa tidak hanya menahan diri dari makan dan minum dari terbit fajar hingga terbenam matahari, tetapi juga memperdalam hubungan spiritual dengan berdoa, berzikir, dan melakukan amal kebajikan.
Secara keseluruhan, Bulan Ramadan adalah waktu yang penuh makna dan keberkahan, di mana umat Islam memperkuat iman, memperbanyak ibadah, dan memperkuat hubungan dengan Allah SWT serta sesama manusia. Tak lupa juga, di Bulan Ramadhan ada malam yang istimewa yaitu malam Lailatul Qadar, yang dikenal sebagai Malam Seribu Bulan, adalah salah satu malam paling mulia dalam agama Islam. Malam ini terjadi hanya di bulan Ramadan.
Lailatul Qadar memiliki keutamaan yang sangat besar dalam Islam karena di dalamnya terjadi peristiwa turunnya wahyu pertama Al-Quran kepada Nabi Muhammad SAW.
Dalam surat Al-Qadr (97:1-5) Al-Quran menyatakan: “Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.”
Masuk dalam ke topik utama pada hari ini mengenai Lima Langkah Sukses Ramadhan, ada apa saja?
Contents
1.Menghayati Hikmah Puasa
Menghayati Bulan Ramadhan, adalah suatu proses yang membutuhkan kesadaran dan keterlibatan aktif dalam berbagai aktivitas ibadah di Bulan Ramadhan karena fungsi puasa itu sendiri.
- Puasa itu sebagai perisai
Dalam ajaran Islam, puasa sering diibaratkan sebagai perisai atau tameng bagi umat Muslim. Istilah ini menggambarkan fungsi dan manfaat puasa dalam melindungi individu umat muslim dari dosa, godaan, dan perilaku negatif. Rasulullah SAW mengatakan, bahwa Puasa itu perisai seperti tameng manusia dalam peperangan, hal ini menyoroti pentingnya puasa dalam menjaga diri dari godaan dan dosa-dosa yang datang dari berbagai arah, seperti peperangan. Hadis ini menggambarkan bahwa puasa bukan hanya merupakan kewajiban ibadah semata, tetapi juga merupakan latihan spiritual dan moral yang mempersiapkan umat Muslim untuk menghadapi berbagai konflik dan cobaan dalam kehidupan sehari-hari.
- Puasa megandung dua kebahagiaan bagi mereka yang berpuasa
Dua kebahagiaan orang berpuasa yaitu saat berbuka puasa, serta waktu dinanti nanti untuk bekal dalam mengumpulkan ladang pahala saat berjumpa dengan Allah Swt kelak.
Tertuang dalam hadits qudsi bahwa :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ: كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلَّا الصِّيَامَ، فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ، يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِي، لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ: فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ، وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ
Artinya:
Dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Allah Azza wa Jalla berfirman: ‘Setiap amalan anak Adam adalah untuk dirinya sendiri, kecuali puasa, karena itu bagiku dan Aku yang akan memberikan pahalanya. Dia menahan syahwatnya dan makanannya karena Aku. Bagi orang yang berpuasa terdapat dua kebahagiaan: kebahagiaan saat berbuka dan kebahagiaan saat bertemu dengan Rabbnya.”
- Bebas bau mulut di sisi Allah
Bau mulut seseorang yang sedang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak misk. Ini menunjukkan bahwa Allah menghargai dan memberikan nilai tinggi pada amalan puasa, bahkan secara fisik seperti halnya kesegaran napas.
- Dijanjikan pintu surga khusus nya Arrayan
Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Abu Hurairah ra. Hadis tersebut menyatakan:
عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ السَّاعِدِيِّ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِنَّ فِي الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ يُقَالُ أَيْنَ الصَّائِمُونَ فَيَقُومُونَ لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ فَإِذَا دَخَلُوا أُغْلِقَ فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ».
Artinya:
Dari Sahl bin Sa’d As-Sa’idi ra., ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya di Surga ada sebuah pintu yang disebut Ar-Rayyan. Orang-orang yang berpuasa akan masuk dari pintu itu pada hari kiamat, tidak akan masuk dari pintu itu siapa pun selain mereka. Dipanggil: ‘Di mana orang-orang yang berpuasa?’ Lalu mereka berdiri, tidak akan masuk dari pintu itu siapa pun selain mereka. Ketika mereka telah masuk, pintu itu ditutup, dan tidak akan masuk dari pintu itu siapa pun selain mereka.”
Hadits ini menunjukkan bahwa Allah SWT memberikan penghargaan yang besar kepada orang-orang yang menjalankan puasa dengan penuh keikhlasan. Pintu Ar-Rayyan adalah simbol keistimewaan bagi mereka yang menjalankan ibadah puasa dengan baik dan sesuai dengan ajaran Islam.
- Puasa adalah ibadah antara hamba dan Tuhannya
Ibadah puasa adalah salah satu bentuk pengabdian yang khusus antara hamba dan Tuhannya, yaitu antara manusia dan Allah SWT. Ini adalah wujud ketaatan yang kuat dari hamba kepada Tuhannya.
Selama bulan puasa, seorang hamba menunjukkan ketaatannya kepada Tuhannya dengan menjalankan ibadah puasa sesuai dengan ajaran islam, memperbanyak amal kebajikan, dan membangun semangat dalam beribadah.
2. Memahami fiqih puasa
- Pengertian Puasa
Puasa Ramadan adalah ibadah wajib bagi umat Islam yang dilakukan selama bulan Ramadan. Yang dimana, umat Islam menahan diri dari makan, minum, dan aktivitas yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT.
- Rukun Puasa
Rukun puasa merupakan fondasi dari pelaksanaan ibadah puasa dan harus dipatuhi dengan sungguh-sungguh oleh setiap umat muslim yang menjalankannya.
- Siapa yang wajib Berpuasa
Semua orang yang telah mencapai usia pubertas, berakal sehat, dan memiliki keadaan fisik yang memungkinkan wajib menjalankan puasa Ramadan.
- Siapa yang boleh berbuka Puasa
Orang yang diperbolehkan untuk berbuka puasa adalah mereka yang sedang menjalankan puasa dan berada dalam situasi yang memenuhi syarat-syarat seperti orang yang berpuasa, Musafir (Orang yang Sedang dalam Perjalanan yang Diperbolehkan), Orang yang Sedang Sakit atau dalam Keadaan Tertentu yang Membuatnya Tidak Mampu untuk Berpuasa.
3. Menjaga Puasa Kita
- Menunaikan Sunnah sunnah puasa diantaranya : sahur dan mengakhirkannya, menyegerakan berbuka, berdoa ketika berbuka, berbuka dengan kurma/air.
- Menjaga dari hal-hal yang merusak pahala dan hikmahnya seperti marah dan emosi, berdusta, berkata keji, serta mendengar melihat dan mengatakan yang buruk.
4. Menghias Bulan Ramadhan, karena ibadah dalam Ramadhan bukan hanya PUASA saja
Ibadah-ibadah yang bisa kita lkukan untuk menghiasi Ramadahan kita diantaranya adala shalat tarawih, tilawah dan tadarus Quran, bersedekah dan beramal kebaikan, memberi makanan berbuka kepada orang yang berpuasa, i’tikaf di akhir Ramadhan, umroh, berdakwah, dan berjihad
5.Mempertahankan Ramadhan
Cara mempertahankan Ramadhan adalah dengan menjaga keistiqomahan dalam beramal selama Ramadhan. Selain itu, berusaha mengakhiri dengan baik terutama ketika masuk sepuluh hari terakhir Ramadhan,
“Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memasuki sepuluh hari terakhir (bulan Ramadhan), beliau mengikat kuat sarungnya, menghidupkan malam-malam tersebut, dan membangunkan keluarganya (untuk beribadah)” (HR. Bukhari no.2024, Muslim no.1174)
Itulah penjelasan secara lengkap terkait 5 Langkah Sukses di Bulan Ramadhan yang disampaikan langsung oleh Ustadz Very Setyawan,Lc dalam Kegiatan Program Ramadhan “Kajian Islam Intensif Orang Tua Siswa SDIT Ulul Albab Pekalongan”, Semoga bermanfaat.***