Yayasan Al Ummah – Belajar berhitung adalah bagian penting dari perkembangan anak, namun seringkali bisa menjadi tugas yang membosankan bagi mereka. Untungnya, ada banyak cara kreatif untuk membuat pembelajaran berhitung lebih menyenangkan dan menarik bagi anak-anak melalui permainan edukatif.
Anak pada usia 5 tahun sudah dapat mengenali angka 1-20. Kemampuan ini tentunya berbeda sesuai dengan kemampuan setiap anak. Pastinya kemampuan tersebut dapat lebih berkembang jika anak telah menguasai kosakata yang luas dan mengenal beberapa konsep seperti tambah-kurang, banyak-sedikit, besar-kecil, dan lainnya.
Di usia ini, anak belum paham lambang bilangan secara abstrak. Kemampuan berhitung anak masih bersifat konkret sesuai dengan perkembangan berpikirnya. Artinya anak dapat berhitung melalui jumlah benda (sesuatu yang nyata) yang sering dilihat maupun digunakannya seperti peralatan makan, peralatan mandi, hingga makanan yang dikonsumsinya. Ia memahami angka 12 dari 12 biskuit.
Kemampuan konkret berhitung anak ini tentunya dapat terus dikembangkan oleh Bunda dengan kegiatan yang menyenangkan. Dengan kata lain anak dapat belajar berhitung atau matematika melalui permainan dan eksplorasi yang lebih menarik baginya sesuai dengan dunianya.
Salah satunya dengan mengajak anak untuk membuat daftar belanjaan. Bunda dapat menuliskan barang kebutuhan sehari-hari keluarga seperti beras, sayuran, telur, susu, sabun, sampo, dan lain-lainnya. Kemudian Bunda minta anak untuk menyebutkan barang yang diinginkannya seperti biskuit, buah-buahan, es krim, dan lain sebagainya.
Bunda kemudian membantu anak untuk menuliskan barang keinginannya beserta dengan jumlah yang diperlukan dan harganya. Misalkan 2 kotak biskuit yang harganya Rp 10 ribu. Setelahnya, ajak anak untuk menghitung bersama jumlah barang yang hendak dibeli. Kemudian Bunda dapat mengenalkan uang yang dimiliki Bunda untuk berbelanja.
Awalnya anak hanya berhitung, perlahan sesuai tumbuh kembangnya, anak dapat dilatih mengurangi atau menambah. Begitu pula dengan penjumlahan dan pengurangan total uang Bunda yang kemungkinan masih belum bisa dilakukan oleh anak. Bunda cukup menyebutkan nominal uang yang dimiliki dan nominal total biaya belanja.
Jika anak masih kesulitan untuk menghitung jumlah barang belanjaan dan total uang yang harus dikeluarkan, maka Bunda dapat menghitungnya secara perlahan. Kemampuan anak untuk meniru dapat melatih kemampuan berhitungnya segera terasah.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi beberapa permainan lainnya yang tidak hanya mengasah kemampuan berhitung anak, tetapi juga membuat proses belajar menjadi lebih menyenangkan.
Contents
1. “Hopscotch Matematika”
Hopscotch tidak hanya permainan luar biasa untuk meningkatkan koordinasi motorik, tetapi juga bisa dimodifikasi menjadi permainan matematika yang menyenangkan. Anda bisa menuliskan angka-angka di dalam kotak-kotak hopscotch, dan anak harus melompati kotak-kotak sesuai dengan urutan angka yang benar.
2. “Tebak Angka”
Permainan ini mirip dengan “Tebak Kata”, tetapi dengan angka. Anda bisa memberikan petunjuk tentang angka yang ada di pikiran Anda, seperti jumlahnya, apakah itu genap atau ganjil, atau bahkan apa jumlahnya jika angka tersebut dijumlahkan dengan angka lain.
3. “Bingo Berhitung”
Bingo berhitung adalah cara yang menyenangkan untuk memperkenalkan anak pada angka dan memperkuat pengenalan angka mereka. Buatlah kartu bingo dengan angka-angka, lalu panggil angka-angka secara acak. Anak-anak kemudian mencari angka tersebut di kartu mereka dan menutupinya jika ada.
4. “Jalan-jalan Matematika”
Bawa anak-anak ke luar rumah dan ajak mereka menghitung berbagai objek di sekitar, seperti pohon, mobil, atau bunga. Ini adalah cara yang bagus untuk menghubungkan pembelajaran berhitung dengan dunia nyata dan membuatnya lebih bermakna bagi mereka.
5. “Warung Berhitung”
Permainan ini melibatkan berpura-pura berjualan di warung mini. Anak-anak dapat menggunakan mainan sebagai barang dagangan dan meminta pembeli untuk membayar dengan jumlah uang yang benar. Mereka harus menghitung uang yang mereka terima dan memberikan kembalian dengan benar.
6. “Bentuk dan Angka”
Gabungkan pembelajaran bentuk dengan pembelajaran angka dengan membuat kartu yang menunjukkan gambar berbagai bentuk geometri dan angka yang sesuai. Anak-anak kemudian harus mencocokkan bentuk dengan angka yang tepat.
Dengan memanfaatkan permainan edukatif ini, belajar berhitung tidak lagi terasa seperti tugas yang membosankan bagi anak-anak. Mereka dapat belajar sambil bermain, mengasah kemampuan berhitung mereka dengan cara yang menyenangkan dan menarik.***
Guna mencetak generasi berprestasi, Info Selengkapnya Pendidikan Islam Terpadu Ulul Albab Kota Pekalongan KLIK DISINI