Pakar ilmu hadis KH Ahmad Luthfi Fathullah menjelaskan, pola bersedekah pada zaman Rasulullah dan sekarang berbeda. Saat ayat tentang kewajiban bersedekah turun, kaum Muslimin berlomba-lomba paling banyak bersedekah.

Sedekah, Perintah Langsung dari Rasulullah

“Pada awal kedatangan Rasul, sahabat Anshar dan Muhajirin tidak terlalu kaya. Hanya saja ketika datang perintah bersedekah, mereka yang punya duit langsung jor-joran bersedekah, misalnya Abu Thalhah yang termasuk paling kaya di Anshor,” tutur KH Ahmad Luthfi.

Dia bercerita, Abu Thalhah memiliki kebun paling subur di depan Masjid Nabawi. Dia mengatakan kepada Nabi Muhammad SAW, ingin menjadi orang baik. Dia pun ikhlas menyedekahkan kebunnya tersebut.

Hanya saja, Rasulullah menjawab, harta Abu Thalhah ini paling mahal serta menghasilkan pendapatan. Nabi pun menganjurkan untuk menyedekahkannya ke keluarga seperti paman dan keponakan Abu Thalhah.

“Contoh lain sedekah jor-joran di jaman Rasul yakni, saat perang terutama perang Tabuk yang membutuhkan banyak logistik karena 10 ribu Muslim harus berjalan jauh sekali. Di situ, Utsman bin Affan memberikan semua hartanya, Abu Bakar juga memberikan semua hartanya, lalu Umar bin Khattab menyedekahkan sepertiga hartanya,” ujarnya.

Kiai Luthfi melanjutkan, ketika masa Rasulullah, sahabat menyedekahkan hartanya secara total. Ibaratnya, tidak hanya kisaran Rp 1 juta atau Rp 2 juta, ta pi miliaran bahkan triliunan rupiah. Pada masa sahabat atau setelah Rasulullah wafat, pola sedekahnya masih sama. Hanya saja, kaum Muslimin sudah makin sejahtera sehingga sulit mencari orang yang memerlukan sedekah.

Sedekah Pada Masa Sesudah Rasulullah

Kiai Luthfi mencontohkan, pada masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz. Angka kemiskinan turun hingga 90 persen. “Tidak hanya berkat sedekah yang jor-joran dan kencang, tapi manajemennya juga bagus. Kala itu, negara full power mengatur soal zakat serta sedekah,” kata KH Ahmad Luthfi.

Dia menilai, saat ini kesadaran masyarakat untuk membayar Ziswaf sudah mulai meningkat di bandingkan tahun sebelumnya, Hal itu di antaranya terlihat dari laporan Baznas. Hanya saja, dia tidak memungkiri manajemen pengelolaannya masih kurang.

Pasalnya, potensi dana Ziswaf mencapai Rp 210 triliun namun realisasinya kurang lebih baru sebanyak Rp 9 triliun. “Jadi ma sih jauh banget tapi sudah lebih lebih baik dari sisi angka,” kata nya.

KH Ahmad Luthfi menyatakan, sosialisasi harus lebih masif. Termasuk penerbitan buku-buku soal kaya melalui bersedekah. “Cara tersebut tidak menyalahi agama karena Islam juga mendukung konsep itu. Terpenting, tetap ikhlas dan jangan riya,” ujarnya.

Kekuatan Sedekah yang Wajib Kita Tahu

Prof KH Achmad Satori Ismail pernah mengungkapkan sejumlah keutamaan bersedekah.

1. Orang bersedekah berhak mendapat rahmat Allah

Sedekah akan menjadi naungan di akhirat saat tidak ada naungan, kecuali naungan Allah (QS al-A’raf [7]: 56).

“Sesungguhnya, sedekah itu memadamkan panasnya kubur dan hanyalah seorang Mukmin yang mendapatkan naungan pada hari kiamat nanti dengan sedekahnya.” (HR Thabrani dan Baihaqi).

2. Sedekah memadamkan murka Ilahi.

“Sedekah rahasia (tersembunyi) itu memadamkan amarah Ilahi.” (HR Thabrani dan Ibnu Asakir).

3. Sedekah menolak mati dalam keadaan suul khatimah (akhir yang buruk).

Akhlak buruk adalah kejelekan, kuat ingatan adalah mengembangkan, dan sedekah menolak mati suul khatimah.” (HR al- Baihaqi).

4. Sedekah menjadi sebab disembuhkannya penyakit. 

“Obatilah orang-orang sakit dengan sedekah, bentengilah hartamu dengan zakat, dan sesungguhnya zakat itu menolak peristiwa mengerikan dan penyakit.” (HR Ad-Dailami dari Ibnu Umar).

5. Sedekah akan mendapatkan keberkahan dalam hidup dan tambahan rezeki.

“Barangsiapa menafkahkan hartanya maka akan diberi keberkahan darinya.”

Dengan Sedekah, Akan Bertambah Kemuliaan

Bermacam-macam cara dalam menyumbang. Semuanya dilakukan dalam spirit yang sama, yakni membantu sesama.

Hal ini sebagaimana yang dijelaskan dalam sebuah hadits mengenai jaminan Allah SWT kepada hamba-Nya. Jaminan itu adalah bahwa hambanya tidak akan merugi, melainkan akan mendapatkan keuntungan apabila menjalankannya dengan baik.

Dari Abi Kabsyah Amr bin Sa’ad al-Anmary RA: “Rasulullah bersabda: tiga hal yang aku bersumpah atasnya, dengarkanlah (secara baik-baik): (yakni) tidak berkurang harta seorang hamba karena sedekah, dan tidak akan terzalimi seorang hamba karena sabar atas kezaliman (yang menimpanya) itu, justru Allah berikan kemuliaan kepadanya, (lalu) seseorang yang meminta-minta (padahal masih mampu) maka Allah akan bukakan pintu kefakiran terhadapnya.”

Berniat Sedekah? Sahabat Al Ummah Siap Memfasilitasi

Berniat untuk bersedekah? Sahabat Al Ummah siap menerima dan menyalurkan sedekah dari Sahabat Dermawan. Melalui program utama kami, program wakaf pengembangan kawasan Assalaam Boarding School Pekalongan yang terletak di Jl. Ir. Sutami, Kelurahan Kalibaros, Kota Pekalongan.  Di sini tempat ratusan santri penghafal Al Qur’an belajar dan menempa diri menjadi pribadi yang mempunyai berbagai ketrampilan diri agar bisa bermanfaat untuk masyarakat nantinya.

 

Sumber : khazanah.republika.co.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Explore More

Kisah Ashhabul Ukhdud, Materi Kajian Ahad Pagi YP2SI Al Ummah

ALUMMAHPEKALONGAN.ORG – Ahad (5/8), Kajian Ahad Pagi yang diselenggarakan secara rutin bertempat di Masjid Al Kautsar, Tirto (Kawasan SDIT Ulul Albab Pekalongan) serta ditayangkan secara langsung melalui kanal YouTube resmi

Meriah, Delapan Ratusan Peserta Hadir dalam Halal bi Halal Keluarga Besar YP2SI Al Ummah

Pekalongan-(8/4) Alhamdulillah terlaksana dengan meriah dan lancar acara Buka Bersama Keluarga Besar YP2SI Al Ummah di kompleks SMPIT-SMAIT Assalaam Boarding School. Total 800-an peserta berkumpul di acara ini, terdiri dari

Kegiatan Mukhoyyam Quran Guru SDIT Ulul Albab Pekalongan

Yayasan Al Ummah – SDIT Ulul Albab Pekalongan mengadakan kegiatan Mukhoyyam Quran khusus bagi para guru tahfidz sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pengajaran Al-Qur’an di SDIT Ulul Albab Pekalongan. Kegiatan