Khutbah Jumat : Bersyukur dengan Hati, Lisan, dan Perbuatan

Khutbah Jumat : Bersyukur dengan Hati, Lisan, dan Perbuatan

الحمد لله الذي خلق الإنسان في أحسن تقويم، وأنعم علينا بنعم لا تعد ولا تحصى، وجعل الشكر سببًا لزيادة النعم، وجعل الكفر سببًا لنقصانها وزوالها. نحمده سبحانه وتعالى ونشكره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا. من يهده الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له. أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله. اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد، وعلى آله وصحبه أجمعين.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Pertama-tama marilah kita meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Karena dengan takwa, hidup kita akan penuh petunjuk, hati kita akan tenang, dan amal kita diterima oleh Allah SWT.

Syukur sebagai Kewajiban Seorang Mukmin

Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,
Di antara kewajiban besar seorang hamba kepada Tuhannya adalah bersyukur. Syukur bukan sekadar ucapan, melainkan bentuk pengakuan, rasa terima kasih, dan penggunaan nikmat sesuai dengan kehendak Allah. Allah SWT berfirman:

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ

*”Ingatlah kepada-Ku, niscaya Aku ingat kepadamu; bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat-Ku).” (QS. Al-Baqarah: 152)

 

Ayat ini menunjukkan bahwa syukur adalah kewajiban besar yang harus dilakukan setiap muslim.

Syukur dengan Hati

Pertama, syukur diwujudkan dengan hati. Yaitu keyakinan bahwa semua nikmat yang kita miliki berasal dari Allah. Sehatnya tubuh kita, rezeki yang kita terima, keluarga yang kita cintai, udara yang kita hirup—semua itu datang dari Allah.

Rasulullah SAW pernah bersabda:

مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ آمِنًا فِي سِرْبِهِ، مُعَافًى فِي جَسَدِهِ، عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ، فَكَأَنَّمَا حِيزَتْ لَهُ الدُّنْيَا

“Barangsiapa di pagi hari merasakan dirinya aman, sehat badannya, dan memiliki makanan untuk hari itu, maka seolah-olah dunia telah diberikan kepadanya.” (HR. Tirmidzi)

Betapa sering kita menganggap remeh nikmat kecil. Padahal rasa aman, sehat, dan cukup makanan sudah merupakan karunia besar yang layak disyukuri.

Syukur dengan Lisan

Kedua, syukur diwujudkan dengan lisan. Dengan memperbanyak ucapan Alhamdulillah, membaca doa-doa syukur, serta memuji Allah SWT atas nikmat yang telah diberikan. Ucapan syukur itu bukan hanya setelah mendapat nikmat besar, tetapi setiap saat.

Setiap kali kita bangun tidur, Rasulullah SAW mencontohkan doa:

الحمد لله الذي أحيانا بعدما أماتنا وإليه النشور
“Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan hanya kepada-Nya lah kami akan kembali.”

Ucapan syukur seperti ini menunjukkan bahwa seorang mukmin selalu sadar bahwa hidupnya bergantung kepada Allah, dari awal hari hingga akhir malam.

Syukur dengan Perbuatan

Ketiga, syukur diwujudkan dengan amal perbuatan. Yaitu menggunakan nikmat Allah sesuai dengan jalan ketaatan.

  • Nikmat mata → digunakan untuk melihat hal-hal yang halal dan membaca Al-Qur’an.
  • Nikmat telinga → digunakan untuk mendengar ilmu, nasihat, dan zikir
  • Nikmat tangan → digunakan untuk bekerja, membantu, dan bersedekah
  • Nikmat harta → digunakan untuk zakat, infak, dan membantu saudara kita yang membutuhkan.

Allah SWT berfirman tentang keluarga Nabi Dawud:

اعْمَلُوا آلَ دَاوُودَ شُكْرًا وَقَلِيلٌ مِّنْ عِبَادِيَ الشَّكُورُ

“Bekerjalah, wahai keluarga Daud, sebagai tanda syukur kepada Allah. Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang benar-benar bersyukur.” (QS. Saba’: 13)

Ayat ini menegaskan bahwa syukur harus ditunjukkan dengan amal nyata, bukan hanya diucapkan dengan lisan.

Bahaya Kufur Nikmat

Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,
Kebalikan dari syukur adalah kufur nikmat, yaitu mengingkari nikmat Allah dan menggunakannya untuk maksiat. Inilah yang menyebabkan azab Allah turun. Allah berfirman:

لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

“Jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambah (nikmat) kepadamu. Tetapi jika kamu kufur (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim: 7)

Karena itu, jangan sampai kita termasuk orang yang diberikan nikmat tetapi malah lupa kepada Allah, lalai dari ibadah, dan menggunakannya untuk maksiat.

Jamaah yang berbahagia,
Syukur adalah kunci bertambahnya nikmat, ketenangan hati, dan keberkahan hidup. Marilah kita bersyukur dengan hati, lisan, dan perbuatan. Jangan kita hanya mengucapkan Alhamdulillah di bibir, tetapi hati lalai dan perbuatan tidak mencerminkan ketaatan.

أقول قولي هذا وأستغفر الله لي ولكم ولسائر المسلمين والمسلمات فاستغفروه، إنه هو الغفور الرحيم.

Khutbah Kedua :

الْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيمًا كَثِيرًا

.أَمَّا بَعْدُ: فَاتَّقُوا اللَّهَ تَعَالَى -عِبَادَ اللَّهِ- حَقَّ التَّقْوَى، وَاسْتَمْسِكُوا مِنَ الْإِسْلَامِ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَى. وَاعْلَمُوا أَنَّ أَجْسَادَكُمْ عَلَى النَّارِ لَا تَقْوَى
.ثُمَّ اعْلَمُوا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَنَّى بِمَلَائِكَةِ قُدْسِهِ فَقَالَ تَعَالَى: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

Doa

.اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيعٌ قَرِيبٌ مُجِيبُ الدَّعَوَاتِ
.اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ، وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ، وَاجْعَلْ هَذَا الْبَلَدَ آمِنًا مُطْمَئِنًّا وَسَائِرَ بِلاَدِ الْمُسْلِمِيْنَ
.رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ. فَاذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ، وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ.أَقِمِ الصَّلَاة

 

Tinggalkan Balasan