ArtikelSapa Al Ummah

Semangat Masjid Jogokariyan

Bagikan Ke :

4 Muharrom 1444 H

 

Disela sela kegiatan BHRS, kami menyempatkan silaturahmi ke masjid Jogokariyan yogyakarta.
Alhamdulillah ditemui oleh ust Gitta Welly Ariadi, takmir masjid.

Menarik, bukan sekedar mengundang jama’ah namun telah mengajak, masyakarat u hadir dan sholat jamaah dimasjid, bapak bapak, ibu ibu dan anak anak, dibuat kan program yang “mengharuskan” agar ketika ingin mendapatkan manfaat dari masjid seperti ATM beras, layanan kesehatan gratis dll dekat dengan waktu sholat..

Dan Masya Allah, ikhtiar tersebut membuahkan hasil, sampai kontrol kehadiran jamaah ke masjid dikontrol oleh koordinator RT.
Ada reward ada punishment bagi jamaah.

Itu dimasyarakat yang bebas memilih.. Bisa dilakukan, dengan niat ikhlas sungguh sungguh, pertolongan pertolongan berupa kemudahan dan donasi mengalir u kegiatan tersebut.
Semangat jamaah di masjid, menjadi budaya.

Asatidz fiilaah….
Sekolah sekolah kita mengajari siswa dan santri untuk berislam kaffah, dan program program pembiasaan diantara dg mewajibkan siswa dan santri sholat wajib di masjid atau musholla, termasuk puasa sunnah di hari Kamis.. Dan semua ada point reward dan punishment bila di langgar..
Masya Allah bagus itu..
Dan akan lebih bagus pula, manakala siswa kita santri kita diwajibkan ke masjid atau musholla, para leader para guru sudah memiliki semangat itu lebih dulu… Itu bukan saja pelajaran bagi santri dan siswa tapi pembelajaran bagi semua.

Akan hambar dan hanya menjadi program tertib sekolah saja tanpa ruh, bila itu hanya dilakukan oleh para santri dan belum menjadi habit pimpinan dan asatidz..

Kenapa anak anak diwajibkan kalu para asatidz dan pimpinan tidak diwajibkan.. Siapa sebenarnya yang lebih wajib jamaah di masjid atau musholla?

Kalau anak anak dan santri di iqob kalu melanggar peraturan itu, lantas bagaimana bila para asatidz dan pimpinan juga melanggar dan lalai.

anak anak dan santri berat melakukan ibadah jamaah dan puasa namun mereka kita biasakan dengan dipaksa dg iqob, poin kesalahan…

Para asatidz dan pimpinan sebagai panutan dan contoh harus lebih rela u hadir jamaah di masjid atau mushola termasuk puasa kamis.

Mari kita berbenah, apa yang kita wajibkan ke anak anak dan santri kitapun semaksimal nya melakukan agar seirama..
Dan Allah mengijabah doa dan kebutuhan kebutuhan kita.

Allahua’lam bishowwab.

#yukjaganiat
#koreksidirisendiri
#ibadahadalahhabitkita
#hijriah1444

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *