Artikel

Perbedaan Makna MasyaAllah dan SubhanAllah , Simak di Sini!

Bagikan Ke :

Yayasan Al Ummah – Dalam kehidupan sehari-hari umat Muslim sering menggunakan istilah-istilah seperti ‘MasyaAllah’ dan ‘SubhanAllah’ sebagai ungkapan kekaguman atau penghormatan terhadap kebesaran Allah SWT.Meskipun keduanya sering digunakan secara bergantian, namun sebenarnya keduanya memiliki perbedaan makna yang cukup signifikan.

Tidak jarang dari umat msulim sering mengalami kekeliruan dalam melafalkan Masya Allah dan Subhanallah. Padahal, kedua frasa tersebut memiliki makna yang berbeda satu sama lain. Pelafalan juga memiliki perbedaan.

Ada beberapa kalimat thayyibah yang bisa diucapkan, salah satunya yaitu Masya Allah dan Subhanallah. Kedua kalimat tersebut memiliki arti yang berbeda.

Lantas, kapan harus mengucap Masya Allah dan Subhanallah? Agar tidak keliru lagi, simak artikel di bawah ini!

‘MasyaAllah’: Istilah ini digunakan ketika seseorang terkesan atau terkagum-kagum terhadap sesuatu yang menakjubkan atau luar biasa. Kata ‘MasyaAllah’ secara harfiah berarti “Allah menghendaki” atau “sebagaimana Allah menghendaki”.Dengan menggunakan istilah ini, seseorang mengakui bahwa kejadian atau hal yang dilihatnya adalah bagian dari kehendak dan kekuasaan Allah.

‘SubhanAllah’: Ungkapan ini digunakan untuk menyatakan keagungan dan kesucian Allah SWT. Kata ‘SubhanAllah’ berasal dari kata ‘Subhana’, yang artinya “suci” atau “bebas dari kekurangan”. Ketika seseorang mengucapkan ‘SubhanAllah’, mereka mengakui bahwa Allah bebas dari segala kelemahan dan kesalahan, serta menghormati keagungan-Nya.

Rasa kagum dan takjub akan muncul ketika menyaksikan kebesaran Allah SWT, berupa benda, kejadian, atau alam ciptaan-Nya. Dalam Surah Al-Kahfi ayat 39, Allah berfirman agar seorang hamba senantiasa melafalkan kalimat Masya Allah sebagai tanda kagum dibarengi rasa syukur atas anugerah dan kebaikan Allah kepadanya.

وَلَوْلَآ اِذْ دَخَلْتَ جَنَّتَكَ قُلْتَ مَا شَاۤءَ اللّٰهُ ۙ لَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللّٰهِ ۚاِنْ تَرَنِ اَنَا۠ اَقَلَّ مِنْكَ مَالًا وَّوَلَدًاۚ

Arab Latin: Walau lā iż dakhalta jannataka qulta mā syā`allāhu lā quwwata illā billāh, in tarani ana aqalla mingka mālaw wa waladā.

Artinya: “Mengapa ketika engkau memasuki kebunmu tidak mengucapkan, “Mā syā’allāh, lā quwwata illā billāh” (sungguh, ini semua kehendak Allah. Tidak ada kekuatan apa pun kecuali dengan [pertolongan] Allah). Jika engkau anggap harta dan keturunanku lebih sedikit daripadamu.” (Q.S Al-Kahfi ayat 39)

Imam Nawawi dalam kitab Riyadh al-shalihin mengawalinya dengan hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA.

Menurutnya, Rasulullah SAW bersabda, “Dua kalimat yang ringan diucapkan, namun berat dalam timbangan serta dicintai Allah yang Maha Penyayang adalah Subhanallah wa bihamdihi, subhanallah al-Azhim.” (Muttafaqun ‘Alaihi disepakati oleh para ahli hadist).

Sebagaimana pula disampaikan Abu Hurairah, “Suatu hari aku berjunub dan melihat Rasulullah SAW berjalan bersama para sahabat, lalu aku menjauh dari mereka dan pulang untuk mandi junub. Setelahnya, aku menemui Rasulullah SAW dan beliau bersabda: ‘Wahai Abu Hurairah, mengapa kau malah pergi ketika kami muncul?’ Aku menjawab: ‘Wahai Rasulullah, aku kotor (dalam keadaan junub) dan aku tidak nyaman bertemu kalian dalam keadaan junub. Lalu, Rasulullah SAW bersabda: ‘Subhanallah, sesungguhnya, mukmin tidaklah najis.” (HR. Tirmidzi).

Subhanallah berarti Mahasuci Allah. Kita mengucapakan Subhanallah saat mendengar atau melihat hal buruk. Ucapan ini sebagai penegasan “Allah Mahasuci dari keburukan tersebut”.

Dari hadits di atas dapat ditarik kesimpulan, lafaz Masya Allah mestinya digunakan untuk mengekspresikan rasa kagum kepada Allah SWT saat melihat sesuatu yang indah, membahagiakan, dan bersifat baik. Sedangkan, penggunaan Subhanallah ditujukan untuk hal-hal yang mengherankan, aneh, tidak lazim, dan bersifat negatif.

Perbedaan utama antara keduanya terletak pada fokusnya. ‘MasyaAllah’ menyoroti kekaguman terhadap kejadian atau situasi tertentu, sementara ‘SubhanAllah’ lebih menekankan pada kesucian dan keagungan Allah itu sendiri.

Demikian penjelasan mengenai arti serta penggunaan yang tepat dari kalimat Masya Allah dan Subhanallah. Penting untuk memahami makna dan konteks penggunaan kedua istilah ini agar kita bisa lebih menghargai dan mendalami penghayatan spiritual dalam kehidupan sehari-hari. Semoga bermanfaat.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *