Artikel

Bunda Tahu Tidak? Tanda-tanda Kekurangan Zat Besi pada Anak

Bagikan Ke :

Yayasan Al Ummah – Bunda, sebagai seorang ibu yang peduli dengan kesehatan anak, penting untuk memahami tanda-tanda kekurangan zat besi pada buah hati Anda.

Zat besi adalah nutrisi esensial yang diperlukan untuk berbagai fungsi penting dalam tubuh, termasuk transportasi oksigen, pertumbuhan sel, dan fungsi otak.

Kekurangan zat besi pada anak dapat memiliki dampak yang serius pada kesehatan dan perkembangan mereka.

Oleh karena itu, mengenali gejala-gejala kekurangan zat besi menjadi kunci untuk memastikan bahwa anak mendapatkan perawatan yang tepat dan mencegah masalah kesehatan yang lebih serius.

Mengenal Anemia Defisiensi Besi pada Anak

Pada dasarnya, masalah anemia pada anak-anak merupakan kasus yang wajar terjadi, tak hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menjelaskan bahwa kelompok usia yang paling tinggi mengalami anemia defisiensi besi adalah mulai dari usia balita dan kekurangan zat besi menjadi penyebab utamanya.

Sehingga sangat penting bagi orang tua untuk memenuhi kebutuhan zat besi pada anak dan mengawasi proses tumbuh kembang anak dengan baik sebagai salah satu tindakan pencegahannya.

Menurut informasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, anemia adalah kondisi saat tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah atau hemoglobin, sehingga distribusi oksigen ke sel dalam tubuh menjadi terhambat.

Berikut, beberapa penyebab anemia pada anak usia sekolah yang perlu orangtua ketahui diantaranya :

  1. Kurang asupan makanan yang mengandung zat besi, asupan zat besi bisa didapatkan oleh seorang anak melalui makanan yang dikonsumsinya, namun hanya sedikit jumlah zat besi yang bisa diserap oleh tubuh dengan sempurna.
  2. Terjadi kerusakan sel darah merah yang disebabkan masalah imun sehingga membutuhkan lebih banyak zat besi agar produksi sel darah merah atau hemoglobin juga meningkat untuk mencukupi kebutuhan oksigen dalam tubuh.
  3. Adanya masalah atau kelainan pada saluran pencernaan yang membuat penyerapan zat besi pada seorang anak menjadi kurang memadai.
  4. Kehilangan darah (perdarahan) yang menyebabkan penurunan zat besi dalam tubuh, misalnya akibat adanya perdarahan di saluran cerna, mimisan yang parah, dan cedera berat.
  5. Anemia pada anak usia sekolah juga bisa terjadi karena pada saat bayi mereka lahir lebih awal (prematur), lahir dari ibu yang menderita anemia atau masalah kesehatan lainnya yang menyebabkan mereka tidak memiliki simpanan zat besi yang cukup, atau tidak diberikan makanan pendamping ASI yang mengandung zat besi saat usia enam bulan.

Tanda-tanda Kekurangan Zat Besi pada Anak

Pada dasarnya, tanda tubuh anak kurang zat besi tidak akan terlihat jelas sampai akhirnya mereka didiagnosa mengalami anemia defisiensi besi.

Nah, agar Bunda lebih waspada terhadap kesehatan si Buah Hati , berikut ini beberapa ciri anak kurang zat besi seperti disebutkan dalam laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia:

  • Kulit Pucat
  • Anak-anak cenderung lebih mudah merasa lelah atau kekurangan energi.
  • Sering mengalami sesak napas atau nyeri dada, terutama saat beraktivitas.
  • Sering mengalami sakit kepala.
  • Detak jantung yang tidak normal (terlalu cepat).
  • Kuku rapuh dan rambut lebih mudah rontok.

Ciri anemia pada anak di atas terjadi sebagai dampak kurangnya pasokan oksigen dalam tubuh karena kurangnya produksi sel darah merah atau hemoglobin yang sehat pada seorang anak yang bisa dimulai sejak mereka dalam kandungan, sejak lahir, kurangnya asupan makanan yang mengandung zat gizi, maupun kondisi lainnya.

Cara Memenuhi Kebutuhan Zat Besi Anak

Cara efektif untuk memenuhi kebutuhan zat besi anak-anak usia sekolah dengan memberikan asupan yang kaya akan zat besi seperti daging merah, unggas, hati sapi dan hati ayam, makanan laut, kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau gelap (bayam), serta makanan dan minuman yang diperkaya zat besi (sereal, roti, pasta) dan juga susu.

Selain itu juga, berikut poin poin penting penjelasan terkait Cara efektif untuk memenuhi kebutuhan zat besi anak-anak usia sekolah :

Gizi Seimbang : Pastikan anak mendapatkan asupan makanan yang kaya akan zat besi, seperti daging merah, unggas, ikan, telur, sayuran berdaun hijau (seperti bayam dan kangkung), kacang-kacangan, serta sereal atau roti yang diperkaya zat besi.

Vitamin C: Konsumsi makanan yang mengandung vitamin C dapat meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh. Berikan anak buah-buahan seperti jeruk, stroberi, kiwi, atau tomat, serta sayuran seperti paprika, brokoli, atau mentimun.

Hindari Minuman Bersama Makanan: Minuman tertentu seperti teh dan kopi dapat menghambat penyerapan zat besi. Sebaiknya hindari memberikan minuman ini bersamaan dengan makanan yang mengandung zat besi.

Perhatikan Kebutuhan Zat Besi: Pada anak-anak yang berisiko tinggi mengalami kekurangan zat besi, seperti bayi prematur atau anak-anak dengan pola makan yang tidak seimbang, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan rekomendasi suplemen zat besi yang sesuai.

Lingkungan yang Sehat: Pastikan anak memiliki lingkungan yang bersih dan sehat untuk mencegah infeksi yang dapat menyebabkan kehilangan darah atau mengurangi penyerapan zat besi.

Pantau Kesehatan Anak: Lakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur dan perhatikan tanda-tanda anemia pada anak, seperti kulit pucat, lelah yang berlebihan, nafsu makan menurun, dan kesulitan berkonsentrasi. Jika diperlukan, konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan perawatan yang tepat.

Dengan demikian, terkait penjelasan tanda-tanda kekurangan zat besi pada buah hati serta mengikuti langkah-langkah pencegahan di atas, Bunda dapat membantu mencegah anemia pada anak dan memastikan bahwa mereka tumbuh dan berkembang dengan sehat dan bahagia.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *