Artikel

Duh, Kenapa Ya si Kecil GTM dan Picky Eater? Simak Tipsnya

Bagikan Ke :

Yayasan Al Ummah – Pada tahap perkembangan tertentu, banyak anak mengalami masa sulit di meja makan di mana mereka menolak makanan atau bahkan menutup mulut mereka secara tegas.

Fenomena ini sering kali membuat kekhawatiran bagi orang tua, terutama jika hal tersebut terjadi secara teratur. Namun, dengan pemahaman yang tepat tentang penyebab dan strategi yang sesuai, gerakan tutup mulut ini dapat diatasi dengan efektif.

Sebelum mengatasi gerakan tutup mulut pada anak, penting untuk memahami beberapa faktor yang mungkin menyebabkan perilaku tersebut.

Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan anak sulit makan. Salah satu faktor utama adalah preferensi makanan yang kuat. Anak-anak sering kali memiliki selera makan yang sangat spesifik dan tidak suka mencoba makanan baru.

Selain itu, sensitivitas sensorik juga dapat memainkan peran penting, di mana anak mungkin tidak suka dengan tekstur atau rasa tertentu dari makanan.

Masalah kesehatan, seperti gangguan pencernaan atau alergi makanan, juga dapat menyebabkan anak sulit makan. Selain itu, faktor psikologis seperti kecemasan atau stres juga dapat memengaruhi nafsu makan anak.

Lingkungan makan yang tidak menyenangkan, tekanan dari orang tua, atau kebiasaan yang buruk seputar makanan juga bisa menjadi penyebab anak sulit makan.

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami faktor-faktor ini dan mencari solusi yang sesuai untuk membantu anak mengembangkan kebiasaan makan yang sehat.

Berikut, Strategi Mengatasi Gerakan Tutup Mulut :

  • Memberikan Pilihan:

Memberikan anak pilihan dalam memilih makanan mereka dapat membantu mereka merasa lebih berkontrol dan terlibat dalam proses makan. Misalnya, beri mereka pilihan antara dua jenis sayuran yang berbeda atau antara buah-buahan sebagai camilan.

  • Menciptakan Lingkungan yang Menyenangkan:

Suasana yang menyenangkan dan santai di sekitar meja makan dapat membantu anak merasa lebih nyaman dan termotivasi untuk mencoba makanan baru. Hindari tekanan atau teguran yang berlebihan terkait makanan.

  • Model Perilaku Positif:

Anak cenderung meniru perilaku orang dewasa di sekitarnya. Oleh karena itu, tunjukkan sikap yang positif terhadap makanan dan jangan mengekspresikan kecemasan atau ketidaknyamanan saat anak menolak makan.

  • Ajak Anak Terlibat dalam Persiapan Makanan:

Mengajak anak terlibat dalam proses memasak atau menyiapkan makanan dapat meningkatkan minat mereka terhadap makanan dan membuat mereka lebih termotivasi untuk mencobanya.

  • Berikan Pujian dan Dorongan:

Berikan pujian saat anak mencoba makanan baru atau ketika mereka bersedia untuk makan dengan baik. Hindari hukuman atau hinaan terkait makanan.

  • Perkenalkan Makanan Baru secara Bertahap:

Jika anak menunjukkan ketidaknyamanan terhadap makanan baru, perkenalkan makanan tersebut secara bertahap dan dalam porsi yang kecil. Beri mereka waktu untuk membiasakan diri dengan rasa dan tekstur makanan tersebut.

Dalam menangani gerakan tutup mulut dan kesulitan makan pada anak, penting bagi orang tua untuk tetap tenang, sabar, dan penuh pengertian.

Memahami penyebab di balik perilaku tersebut dan menggunakan pendekatan yang tepat dapat membantu memperbaiki hubungan anak dengan makanan. Dengan memberikan pilihan, menciptakan lingkungan yang menyenangkan, dan melibatkan anak dalam proses makan, kita dapat membantu anak mengembangkan hubungan yang lebih positif dengan makanan dan menyediakan fondasi yang sehat untuk kebiasaan makan yang baik di masa depan.

Serta, dengan pendekatan yang sesuai dan perhatian yang penuh, diharapkan anak akan merasa lebih nyaman dan termotivasi untuk menjelajahi berbagai jenis makanan, membentuk kebiasaan makan yang sehat, dan mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.

Tentunya parenting  gerakan tutup mulut ini terkait mengatasi Picky Eater pada anak, pendidikan ulul albab Pekalongan (PAUD,TKIT 2,RAIT,SDIT Pekalongan) sudah menerapkan dan menanamkan nilai-nilai mengatasi permasalahan yang sudah dijelaskan sebelumnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *